HARI PAHLAWAN JIWA
REVOLUSIONER
Akhir-akhir ini, kita sering sekali menjumpai atau mengalami sendiri apa
yang terjadi saat upacara bendera baik tiap hari senin atau hari-hari agung
lainnya. Panas, haus, capek, bahkan mungkin ada yang berucap mengulur waktu
saja, mungkin itu yang terbesit direlung hati kita saat mendengar kata “upacara”.
Mari sedikit merefleksikan diri pada hakikat upacara itu diadakan,atau
dirutinkan saat hari senin. Indonesia merdeka sejak 72 tahun silam. Dibalik
kata Merdeka selalu terngiang ribuan bahkan jutaan darah, harta benda mengalir begitu saja. Kita
mungkin lupa atau memang tak pernah tau dengan apa yang sudah terjadi pada 72
tahun silam, tepatnya pada tanggal 10 November 1945. Kata merdeka sudah ada sejak
tanggal 17 Agustus 1945, sehingga pemerintah Indonesia memberikan maklumat pada tanggal tanggal 31 Agustus 1945 untuk menetapkan
bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan
terus-menerus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut
makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya.
Indonesia kedatangan tamu pada tanggal 15 September 1945 yaitu tentara Ingris dan Belanda yang datang dan
mendarat di Jakarta, kemudian pada tanggal 25 Oktober 1945 mendarat di Surabaya.
Alasan awal datangnya Tentara Inggris ke Indonesia karena ia tergabung dalam AFNEI
(Allied Forces Netherlands East Indies) atas keputusan dan atas nama Blok
Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan
perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya.
Namun, dibalik sapaan manis tentara
Belanda tersebut tercium bau sengit bahwa mereka (Belanda) ingin melanjutkan misi menjadikan Indonesia
sebagai sasaran empuk dari bagian jajahannya. Dan ternyata NICA (Netherlands
Indies Civil Administration) pun ikut bersama memboncengi rombongan tentara
Inggris untuk tujuan tersebut. Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan
memunculkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia di mana-mana meXlawan tentara
AFNEI dan pemerintahan NICA. Klimaksnya, pada gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi
pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru/Hotel Yamato (bernama Oranje Hotel
atau Hotel Oranye
pada zaman kolonial, sekarang bernama Hotel
Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya. Sekelompok orang
Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch. Ploegman pada sore
hari tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00,
mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa
persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel
Yamato, sisi sebelah utara.
Keesokan harinya para pemuda
Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah
menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasan kembali di
Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang
berlangsung di Surabaya. Pengibaran bendera Indonesia pun dilakukan setelah
bendera Belanda berhasil disobek oleh para pemuda yang berjiwa ksatria,dengan
merobek warna biru sehingga menjadi bendera Merah Putih di hotel Yamato. [1]
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Britania Raya.Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.[2] Dengan begitu masih kah kita bemalas-malasan mengikuti,menghayati serta memperingati hari Pahlawan itu sendiri? Apa kabar jiwa pemuda saat ini? Apakah pahlawan itu yang hanya berpegangan senjata? Atau ia yang bersedia merelakan apapun itu demi satu kata “Merdeka”? bung Tomo pernah berkata "Merdeka atau Mati" ia hanya memberikan 2 pilihan dan tidak ada kata mundur. Jangan biarkan hati yang kecil ini mati begitu saja,atau sengaja dimatikan. Mari sama-sama kita melakukan perbaikan, perubahan serta menstimulan para pemuda agar kelak tercipta kembali pahlawan tanpa tanda jasa. Sesungguhnya, para pahlawan tak butuh upacara kita, tapi yang ia butuhkan adalah melanjutkan perjuangan yang tanpa sengaja ke pause karena maut yang memisahkannya. Jangan biarkan jiwa para pahlawan menangis dalam kubur, hanya karena melihat generasi nya tak teratur. Terus bergerak sampai jatah kata berhenti baru berhenti. Fastabiqul khairat.
![]() |
Pengrobekan bendera Belanda menjadi bendera Indonesia |
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Britania Raya.Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.[2] Dengan begitu masih kah kita bemalas-malasan mengikuti,menghayati serta memperingati hari Pahlawan itu sendiri? Apa kabar jiwa pemuda saat ini? Apakah pahlawan itu yang hanya berpegangan senjata? Atau ia yang bersedia merelakan apapun itu demi satu kata “Merdeka”? bung Tomo pernah berkata "Merdeka atau Mati" ia hanya memberikan 2 pilihan dan tidak ada kata mundur. Jangan biarkan hati yang kecil ini mati begitu saja,atau sengaja dimatikan. Mari sama-sama kita melakukan perbaikan, perubahan serta menstimulan para pemuda agar kelak tercipta kembali pahlawan tanpa tanda jasa. Sesungguhnya, para pahlawan tak butuh upacara kita, tapi yang ia butuhkan adalah melanjutkan perjuangan yang tanpa sengaja ke pause karena maut yang memisahkannya. Jangan biarkan jiwa para pahlawan menangis dalam kubur, hanya karena melihat generasi nya tak teratur. Terus bergerak sampai jatah kata berhenti baru berhenti. Fastabiqul khairat.
PIDATO BUNG TOMO
Isi Pidato Bung Tomo :
Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!!
MERDEKA!!!
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia
terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya
kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini
tentara inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua
kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara jepang
mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan
mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera puitih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka
Saudara-saudara
di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau
di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau
kita sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan
seluruh pemuda Indonesia yang ada di surabaya ini
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing
dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung
telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana
hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara
dengan mendatangkan presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini
maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran
tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri
dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya
Saudara-saudara kita semuanya
kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara inggris itu
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indoneisa
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara inggris
ini jawaban kita
ini jawaban rakyat Surabaya
ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian
hai tentara inggris
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga
Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka
Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing
dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung
telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana
hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara
dengan mendatangkan presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini
maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran
tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri
dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya
Saudara-saudara kita semuanya
kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara inggris itu
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indoneisa
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara inggris
ini jawaban kita
ini jawaban rakyat Surabaya
ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian
hai tentara inggris
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga
Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka
Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!!
[1]
Setiadjijaya,
Barlan. 1991. 10 November ’45, Gelora Kepahlawanan Indonesia.
Jakarta: Yayasan Dwi Warna.Ricklefs
[2] Merle Calvin (1993). A History of Modern
Indonesia Since c. 1300 (Second ed.). MacMillan. ISBN 978-0-333-57689-2.
Comments
Post a Comment