Skip to main content

"KAUM REBAHAN DAN HARI IBU"

                                              "Kaum Rebahan dan Hari Ibu"

Image result for animasi keluarga bahagia"

Hiruk pikuk kendaraan diakhir pekan kemarin, tidak mampu mengusik ketenangan manusia yang memilih menghabiskan waktunya dengan hanya rebahan. Rebahan menjadi me time yang amat sangat membantu untuk mengumpulkan semangat hidup bagi si generasi rebahan belakangan ini. Namun, tiba-tiba saja dunia maya dipenuhi dengan ucapan selamat hari ibu juga ayat-ayat yang mereka jadikan landasan ‘haram’ merayakan hari ibu. Seketika saja, seonggok daging diujung lantai berukuran 2x3 M beralaskan tikar usang yang hampir habis dimakan rayap, dibawah jendela menarik ulur nafas sejenak, terhadap fenomena yang tiba-tiba ramai di medsos, dan tiba-tiba saja ia mulai terusik dengan dua hal yang berlawanan tersebut. “Lemah sekali iman mu wahai anak rebahan diusik gitu aja langsung ambil posisi duduk, ah payah padahal lagi enak-enaknya rebahan” begitu omelnya pada diri sendiri.
Islam adalah agama yang mengatur segala sisi kehidupan dan senantiasa menganjurkan umatnya untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia, tidaak terkecuali keluarga. Islam pun mengatakan bahwa ajaran Islam pertama didapatkan anak dari keluarganya. Sebuah keluarga sendiri terdiri dari suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya yang masih terikat hubungan darah atau nasab serta hubungan pernikahan. Ibu, adalah salah satu bagian dari keluarga yang teramat istimewa kedudukan, bahkan pernah suatu hari Rosul mendapatkan pertanyaan,
يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ (البخاري و مسلم)
Dari Abu Hurairah r.a, Rasululloh SAW bersabda, “Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu” (HR. Bukhari dan Muslim : 5971)
Dapat dilihat dari arti salah satu hadist diatas betapa mulia seorang ibu yang 3 tingkat lebih dibanding ayah, sungguh Islam sangat memuliakan seseorang Ibu.
Oke, kembali lagi ke topik awal tentang pembahasan hari ibu. Semalam iseng-iseng saya nge whatsapp dua abang saya yang kemungkinan sedang amat sibuk, dalam menjalani rutinitas S2 nya, keduanya sama-sama jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), tapi yang satu lanjut kuliah di UIN Raden Intan Lampung, dan yang satunya lagi di UIN Sunan Kalijaga sebut saja abang pertama dengan sebutan abang A, dan abang kedua dengan sebutan abang B J  Nah, karena saya termasuk generasi rebahan yang ‘gawenya’ cuma rebahan, sambil bacain Wattpad dengan dunia yang bisa dibilang cukup teramat sempit itu, tapi saya ingin mengetahui bagaimana pola pikir mereka yang sudah melanjutkan S2 nya dengan sepak terjang dan pengalaman yang bisa dibilang lumayan wahhh  sehingga saya senghaja menggangu mereka dengan pertanyaan “gimana pendapat abang tentang adanya hari ibu” yak kurang lebih begitu tulisan meluncur ke whatsapp abang A dan abang B.
Selang 10 menitan abang A membalas pesan yang ku kirim “Jika kita ingin berpendapat terhadap sesuatu peristiwa atau peringatan pasti kita memerlukan dua sudut pandang dalam pembahasan nya, kita harus bisa melihat dari sisi positif dan negatif, tidak bisa memandang hanya dari salah satu sisi, nanti kita bisa jadi kaum ekstrim. Nah setelah kita melihat dari kedua sisi baru kita bisa mengambil kesimpulan. Menurut saya sendiri hari Ibu ini bisa dibilang penting. Sebab apa, sebab dari adanya hari ibu kita bisa intropeksi diri kita sesuai posisi kita baik sebagai anak maupun sebagai Ibu. Contohnya, jika posisi kita sebagai anak sudah sampai mana selama ini kita membahagiakan emak/ibu kita atau ada hal apa nih yang kurang dalam berbaktinya kita terhadap Ibu kita, begitu juga dengan Ibu, beliau bisa intropeksi diri sudah sejauh mana usahanya dalam mendidik, membesarkan anak dan lain hal nya. Jadi, hari ibu itu sebenarnya sebagai media intropeksi kita entah sebagai anak atau sebagai ibu untuk bisa lebih baik lagi kedepan nya baik berbakti maupun totalitas dalam mendidik. Hari ibu bukan sekedar untuk membuat konten WA, FB, IG, dll. Terlalu mulia ibu kita jika tujuan peringatan hari ibu hanya sebatas untu menjadikan diri eksis di media sosial namun nyatanya nol aksi” begitu kira-kira ucap abang A terkait peringatan hari ibu, yang luar biasa panjangnya semalam.
Lanjut dengan abang B yang selang dari satu menit terkirim pesan diatas lalu beliau balas “mau dimuat dimana pendapat ku? ahaa” begitu balasan nya, ah abang saya yang satu ini memang cukup menggemaskan kemudian iseng-iseng saya balas saya igin mengisi blog saya bang, yang sudah lama usang jika tidak nanti palingan saya ingin mengisi status saya di Whatsapp, dan yah ternyata setelah dipikir-pikir memang sudah lama saya tidak menulis heee, tak lama dari kukirim pesan tersebut muncul tulisan di beranda WA abang B sedang mengetik hemzzz lumayan cukup lama menunggu pesan tersebut sampai di wa ku, kemudian muncul pesan yang bertuliskan “Hari Ibu banyak yang berkomentar tak seharusnya ada hari ibu, karena seharusnya semua hari adalah hari untuk berbakti pada ibu. Untuk manusia yang sehat akal dan jiwanya, itu bukan tidak lagi akan jadi perdebatan. Tapi dengan adanya hari ibu ini, kita bisa semakin sadar posisi ibu yang begitu spesial. Selain itu, ini bisa dijadikan momentum untuk mengingatkan kembali manusia-manusia yang kadang lupa untuk memuliakan ibu di hari-harinya. Peringatan hari ibu juga bisa dijadikan momentum untuk lebih mengekspresikan rasa cinta kepada ibu, dengan mencuci kedua telapak kaki ibu, memberi sebatang coklat, bunga, atau hanya sekedar peluk di pagi hari, bisa menjadi hal kecil yang bernilai besar untuk bisa mempererat hubungan ibu dan anaknya” begitu kurang lebih pesan abang B terkait hari ibu.
Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan. Hari Ibu  ada  negara  di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother's Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.  Sedangkan di Indonesia sendiri hari ibu  dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember. Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta. Kongres ini dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra. Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya. Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
Melihat dari beberapa penjelasan diatas sebenarnya tidak ada yang salah dengan adanya ‘Hari Ibu’, walau memang setiap hari adalah hari ibu. Namun, dengan adanya hari ibu semoga sebagai suami sekaligus ayah, anak maupun ibu bisa sama-sama muhasabah diri, dan diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik lagi, sebab generasi hebat lahir dari ibu yang kuat dan juga hebat.
Mungkin cukup sekian, tentang hari Ibu yang sudah kelewat 12 jam dari yang seharusnya J salam sayang dari kaum rebahan, yang sukanya hal instan di zaman modern saat ini .........
Tulisan ini adalah salah satu bentuk keresahan kaum rebahan seperti saya yang tak bisa mengungkapkan secara langsung rasa sayang terhadap emak saya dirumah, saya pun sadar masih banyak sekali kurang nya saya dan sering sekali mengeluh ketika tiap hari nama emak muncul dilayar HP setidaknya 4x dalam sehari, mungkin saya memang salah satu kaum rebahan yang besar tidak atas kedua tangan Ibu langsung sebab di umur-umur memasuki bangku sekolah terpaksa harus LDR dengan orang tua dan juga adik saat itu, tapi saya selalu percaya bahwa kasih sayang Ibu tidak akan pernah hilang dimakan waktu, dan saya selalu percaya berkat Ibu saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi saat ini. terimakasih banyak mak, insya Allah doa baik-baik selalu ku persembahkan untuk mu, dan izinkan aku peluk tubuh mu dari kejauhan. untuk kawan-kawan yang mungkin sudah tidak bisa mengucapkan selamat hari ibu disebabkan perbedaan dimensi, semoga Ibu-Ibu kawan-kawan ditempatkan oleh Allah Swt. ditempat sebaik-baiknya peristirahatan. Dan, terimakasih banyak atas diskusi ringannya  abang A dan abang B, semoga tidak bosen dengan pertanyaan-pertanyaan gak jelas dari kaum rebahan ini heee

Referensi : 
https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Ibu

Comments

Popular posts from this blog

Dunia Lain

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum. Wr. Wb Hay hay hay semuanya, apa kabar 😃 Semoga baik-baiksss saja ya heee 😇 Oh ya kali ini, dedek mau nulis lagi ni keknya dah lama ini jari-jari gak nulis buat ngisi blog ecek-ecek ini   wkwkwkwk 😝 Tapi,klo seandainya nanti tulisan dedek ini ada salahnya mohon beri   kritik dan sarannya ya, jangan tinggalkan daku dalam kubang kesalahan terus menerus wkwkwk 😓   tapi klo mau ninggalin calon imam buat dedek mah gak apa-apa gk muluk-muluk kok tipenya heee dikira TV, yang pasti mah 5 waktu gak pernah tinggal terus gak malesan dah itu aja dulu wkwkwk, eh kok ya malah curcol maafkeun dedek ya Netizennn   heeeee 😂😄 “Ruang-Waktu Ekstra Isra’ Mi’raj” Dulu, disaat malam 27 Rajab tahun   dukacita ( amul hazn) tepatnya 622 Masehi ada Nabi yang melakukan suatu perjalan dimalam hari,yang ditemani langsung oleh malaikat Jibril. Perjalanan Nabi ini sungguh diluar akal nalar manusia dan merupakan suatu perjalanan yang sangat unik

REFLEKSI PEMUDA HITS ZAMAN NOW

"REFLEKSI PEMUDA HITS ZAMAN NOW" Belakangan ini bangsa Indonesia mengalami krisis Akhlak dan Aqidah . Banyak diantara kita sudah tidak lagi mengingat tujuan utama kenapa AllAh Swt. Menciptakan kita di muka bumi ini . Menjadikan Cafe, Bar, narkoba, sabu dan kawannya sebagai obat pelebur kebahagiaan, HP sebagai Tuhan, daan pacaran sebagai hal yang wajar. Ketika hati telah jauh dari Iman maka kehancuran bangsa akan segera ditimpakan oleh Allah Swt. Ada seorang ulama yang mengatakan bahwa tampilnya kebaikan umat tergantung pada akhlak pemudanya. Pemuda adalah subjek yang memegang peranan   penting didalam keberlangsungan hidup masyarakat .  Pemuda dan Mahasiswa Tanggamus Sebagian pemuda saat ini sukanya hanya pesta pora, hedonisme, individualis, dan menjadikaan tempat diskusi hanya sebagai ajang unjuk gigi, bersama namun sibuk dengan Tuhannya sendiri. Inilah wajah pemuda zaman now. Tidak lagi punya etika, tata krama, dan sopan santun dan hingga tak disadarinya b

Bandar Negeri Semuong simpan benda abad XVI

  REVITALISASI MUSEUM  KEKHATUAN   SEMAKA (Diajukan untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Inovasi Teknologi Tepat Guna Kabupaten Tanggamus) Oleh : Eka Wahyu Safitri 1511090039 JURUSAN : PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1440 H/201 9 M Abstrak             Museum Sanggi Unggak Keratuan Semaka terletak di Pekon Sanggi Unggak. Pekon Sanggi Unggak di Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus. melakukan pengumpulan bahan-bahan wawancara, kemudian melakukan wawancara serta dokumentasi-dokumentasi baik berupa gambar maupun video yang berkaitan dengan Museum Kekhatuan Semaka, setelah itu melakukan pembuatan film pendek atau vlog dan tidak lupa membuat akun-akun media sosial, setelah semuanya selesai yang terakhir adalah dengan membagikan link-link dari media sosial tentang Museum Kekhatuan Semaka agar diketahui oleh khalayak ramai terutama masyarakat Tanggamus Taya