Skip to main content

BUDAYA LITERASI FORUM RELAWAN LITERASI TANGGAMUS DAN RUMAH BACA IBNU SINA DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT

 

BUDAYA LITERASI FORUM RELAWAN LITERASI TANGGAMUS DAN

RUMAH BACA IBNU SINA DALAM MENINGKATKAN

MINAT BACA MASYARAKAT

 

Eka Wahyu Safitri

Rumah Baca Ibnu Sina

ekawahyusafitrii@gmail.com

 

ABSTRAK

Mendidik bukan sekedar tugas guru disekolah, namun menjadi tugas semua pihak. Di dalam UU Nomor 43 tahun 2007 diatur berbagai hal mengenai perpustakaan, dimana di dalamnya diatur mengenai berbagai hal mulai dari wewenang, peran serta dan kerjasama masyarakat, sanksi-sanksi, pendanaan, dewan perpustakaan dan lain sebagainya, untuk keperluan perlindungan terhadap pendirian, keberadaan dan kelestarian perpustakaan sebagai sumber informasi baik di lingkungan pendidikan khususnya perpustakaan maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya yang berupa taman baca masyarakat. Meningkatnya minat baca juga bertambahnya rumah baca yang ada di Tanggamus, tidak terlepas dari gerakan-gerakan yang dilakukan oleh forum relawan literasi Tanggamus (FRLT) salah satu yang tergabung dalam forum ini adalah rumah baca Ibnu Sina yang didirikan pada tanggal 09 Maret 2019 di pekon Kesugihan. FRLT Juga melakukan kunjungan-kunjungan literasi, seperti audiensi secara langsung dengan Bupati Tanggamus, DPRD Tanggamus, Perpustakaan Nasional, 1001 Buku, membuka lapak baca di tempat wisata juga kunjungan ke rumah baca yang ada di Tanggamus. Adanya Rumah Baca Ibnu Sina berpengaruh terhadap daya kreatif serta minat baca anak-anak yang ada di pekon Kesugihan  dan gerakan yang dilakukan oleh FRLT juga mampu menumbuhkan semangat masyarakat dalam membuka rumah baca yang ada di Tanggamus serta semangat berbagi kebaikan untuk masyarakat kabupaten Tanggamus.

 

Kata Kunci : rumah baca ibnu sina, forum relawan literasi Tanggamus, literasi, minat baca

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, Indonesia memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Namun, hingga saat ini kekayan akan sumber daya alam ini belum mampu menghantarkan Indonesia memasuki jajaran negara-negara maju.  Menumpuk nya pekerjaan rumah yang sedang dialami Indonesia ini mengharuskan kita untuk saling bergotong royong dalam menyelesaikannya. Salah satu faktor  yang melandasi    kemajuan    suatu    negara adalah   sumber   daya   manusia   yang berkualitas. Masyarakat  yang  terdidik merupakan     syarat     utama     menjadi negara   yang   maju dan sumber daya manusia yang maju tidak terlepas dari literasi.

Literasi sendiri menurut Wikipedia adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. Mendidik bukan sekedar tugas guru disekolah, namun menjadi tugas semua pihak. Di dalam UU Nomor 43 tahun 2007 diatur berbagai hal mengenai perpustakaan, dimana di dalamnya diatur mengenai berbagai hal mulai dari wewenang,peran serta dan kerjasama masyarakat,sanksi-sanksi, pendanaan, dewan perpustakaan dan lain sebagainya, untuk keperluan perlindungan terhadap pendirian, keberadaan dan kelestarian perpustakaan sebagai sumber informasi baik di lingkungan pendidikan khususnya perpustakaan maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya yang berupa taman baca masyarakat. Kemudian, dalam Bab XI Pasal 43 disebutkan bahwa masyarakat berperan serta dalam  pembentukan, penyelenggaraan, pengelolaan, pengembangan dan pengawasan perpustakaan, yang bisa diartikan bahwa masyarakat harus berperan aktif dalam keberadaan perpustakaan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Rumah Baca Ibnu Sina

Pekon Kesugihan, yang berada di kecamatan Kotaagung Barat, kabupaten Tanggamus ini merupakan salah satu pekon yang belum memiliki perpustakaan atau rumah baca sebelumnya. Sehingga banyak anak-anak yang menjadi pecandu gadget dengan permainan mobile legend, free fire atau game-game sejenisnya ini sudah jarang nampak berdua-duaan dengan buku. Juga prihal referensi adik-adik SMP maupun SMA yang ketika mengerjakan tugas dari sekolah kekurangan bahan bacaan. Dengan kejadian tersebut saya pribadi yang waktu itu masih menjadi salah satu mahasiswi pendidikan Fisika di UIN Raden Intan Lampung merasa perlu adanya aksi untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan minat baca masyarakat yang kata nya berada dibawah rata-rata. Dengan mengumpulkan  buku-buku bacaan saya selama ini waktu itu masih dibilang sedikit sekali itu pun, saya membuka donasi bagi para donatur yang ingin ikut serta membantu meningkatkan minat baca. Sehingga atas dasar ingin membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan melaksanakan pesan dari UU Nomor 43 tahun 2007 tersebut tepat pada hari Sabtu 09 Maret 2019 pukul 20.00 WIB Rumah Baca Ibnu Sina yang bertempat di pekon Kesugihan ini di  lounching bekerjasama dengan beberapa organisasi seperti Komunitas Tanggamus Membaca juga Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Tanggamus (IMAMTA). Tidak lupa juga bekerjasama secara langsung dengan pihak BNN Tanggamus dalam rangka memutus mata rantai pengguna narkoba di kabupaten Tanggamus khususnya pekon Kesugihan. Pada tahun 2019 bulan Desember Rumah Baca Ibnu Sina menjadi salah satu inovasi desa kecamatan Kotaagung Barat.

 

 

Budaya literasi untuk generasi muda sangat penting  karena budaya literasi yang tertanam didiri para generasi muda akan mempengaruhi keberhasilan baik di tingkat pendidikan maupun masyarakat. Dr. Roger Farr (1984) mengatakan bahwa “reading is the heart of education”. Membangun Budaya Sadar Literasi Dr.Ngainun Naim, dalam buku “Geliat Literasi (2015)”, dalam kata pengantarnya menulis, bahwa untuk menciptakan kemajuan peradaban suatu daerah salah satunya dengan menumbuhkembangkan tradisi literasi. Dengan adanya Rumah Baca Ibnu Sina yang buka setiap hari ini, diharapkan mampu mengembangkan budaya literasi yang ada di pekon Kesugihan. Setahun Ibnu Sina berdiri kebanyakan adik-adik  umur 4-9 tahun yang sering datang berkunjung untuk membaca. Tiap akhir pekan tidak lupa mengadakan kegiatan baik dari mewarnai secara bersama-sama, membaca juga berhitung. Tak lupa ketika mengadakan acara selalu disiapkan reward untuk adik-adik yang sudah datang ke rumah baca Ibnu Sina. Terkadang juga diadakan nonton bareng (Nobar) film yang mengedukasi anak-anak.

1.      Data buku rumah baca ibnu sina

Jenis Koleksi

Jumlah

Tahun

Umum

210

2019/2020

TK-SMA

130

2019/2020

 

 

 

B.  Ruang Belajar Ibnu Sina

Selain dari mengadakan kegiatan yang ada di rumah baca, Ibnu Sina sendiri juga punya ruang kreatif Ibnu Sina dimana dalam ruang kreatif ini diperuntukan bagi kawan-kawan relawan maupun komunitas mana saja yang ingin berbagi ilmu nya, baik kerajinan tangan atau juga bereksperimen.  Selama ini sudah ada beberapa kawan-kawan yang datang memberikan ilmunya baik dalam pembuatan bros dari flanel, pembuatan bingkai poto atau juga mengotak-atik kertas untuk dibuat hiasan.

 

                               

·         Pembuatan Bros                           nonton edukasi

  

 

C.  Forum Relawan Literasi Tanggamus

Forum ini menjadi wadah para relawan-relawan literasi yang ada di kabupaten Tanggamus untuk bisa sama-sama mengembangkan rumah baca/perpustakaan desa. Kegiatan yang dilakukan dari relawan literasi ini pula tidak monoton. Dikarenakan setiap agenda selalu membawa dampak baik bagi anak-anak dan juga lingkungan. Kegiatan berkeliling mengunjungi rumah baca/perpustakaan yang ada di kabupaten Tanggamus ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca sebab setelah dilakukan kegiatan-kegiatan positif ini bisa diketahui bahwa bukan minat baca masyarakat Tanggamus yang rendah namun fasilitas baca yang kurang memadai dan monoton sehingga sering membuat sebagian besar orang akan malas melakukan bacaan. Salah satu relawan yang tergabung dalam FRLT ini yaitu Komunitas Tanggamus Membaca melakukan hal-hal positif tersebut dengan membawakan buku-buku bacaan ke tempat bermain, juga wisata seperti di Taman Kota Kotaagung, Pantai Muara Indah, juga tempat wisata lainnya. Kami sebgai relawan juga selalu saling bahu membahu ketika mengadakan kunjungan dengan tidak lupa membawa buku yang akan disumbangkan kepada rumah baca/komunitas yang dikunjungi.  

D.  Menjadikan Tanggamus Sebagai Kabupaten Literasi

Pada akhir tahun 2019 lalu, tepatnya hari selasa 31 Desember  forum relawan literasi Tanggamus menghadap langsung ke kantor Bupati Tanggamus dan beraudienasi secara langsung dengan Hj. Dewi Handajani, S.E., M.M selaku Bupati Tanggamus bersama dengan Sekretaris daerah kabupaten Tanggamus dan perwakilan dari Bappelitbang juga Dinas Perpusipda Tanggamus. Kami selaku relawan literasi yang berada di kabupaten Tanggamus menginginkan kabupaten Tanggamus yang saat ini sudah bisa dibilang memiliki banyak relawan literasi di hampir kecamatan untuk bisa mengikuti jejak Lampung Barat (2018) menjadi kabupaten literasi. Selain menginginkan kabupaten Tanggamus menjadi kabupaten literasi FRLT juga mengharapkan bupati Tanggamus langsung yang menjadi bunda literasi kabupaten Tanggamus. Alhamdulillah, berkat kerjasama langsung yang dilakukan itu pun membuahkan hasil. Tepat sesuai hasil audiensi dengan FRLT,  bahwa 20 Januari 2020 kabupaten Tanggamus dicanangkan menjadi kabupaten literasi kedua di Lampung dan Bunda Literasi resmi disematkan untuk bupati Tanggamus. Selain beraudiensi dengan bupati Tanggamus FRLT pun melakukan audiensi secara langsung dengan DPRD Tanggamus. Sebab setelah resmi menjadi kabupaten Literasi, FRLT berharap memiliki payung hukum untuk melindungi FRLT sendiri. Audiensi pun dilakukan dalam rangka meminta DPRD untuk ikut andil menjadikan kabupaten literasi dengan mengadakan box-box kosong ditiap kantor pemerintah daerah Tanggamus untuk menampung buku-buku jika ada yang ingin berdonasi buku untuk kawan-kawan FRLT

.                 

 

 

E.  Kunjungan ke Perpusnas Juga 1001 Buku

Kunjungan selanjutnya yang diadakan oleh kawan-kawan FRLT adalah mengunjungi perpustakaan nasional (Perpusnas) pada tanggal 12 Maret 2020. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menambah wawasan juga pengetahuan untuk kawan-kawan relawan literasi Tanggamus dalam melakukan pengelolaan perpustakaan/rumah baca. Banyak sekali ilmu-ilmu yang kami dapatkan waktu disana salah satunya adalah memanfaatkan teknologi dalam membantu memudahkan para pembaca dengan adanya aplikasi Ipusnas. Sesampainya kami dilantai 2 waktu itu pu  langsung diajak oleh bu Fadila selaku pengelola 1001 buku yang merangkap menjadi tour guide kami hari itu untuk melakukan pembuatan langsung kartu Perpusnas. Setelah selesai pembuatan kartu Perpusnas kami kembali diajak menjajaki beberapa lantai yang lumayan krusial di Perpusnas hingga lantai paling tinggi yaitu lantai 21. Selesai agenda di Perpusnas kami melanjutkan perjalanan menuju tempat 1001 buku. Sungguh,  luar biasa kegiatan yang dilakukan di 1001 buku tersebut. Ternyata tidak hanya ruangan mati tempat buku-buku berjajar saja, namun juga memang digunakan secara maksimal dan fungsional. Ketika pagi hingga sore sekretariat 1001 buku digunakan anak-anak untuk membaca juga bermain, selesai sholat maghrib ternyata anak-anak akan kembali dengan membawa Al-Qur’an nya masing-masing. Langsung dipandu oleh kakak-kakak 1001 buku. Dan saat kami disana  tidak ingin melewatkan momen tersebut, jiwa-jiwa relawan kami seolah-olah memanggil dan ikut serta dalam mengajar mengaji.

   

·         Kunjungan FRLT Ke Perpustakaan Nasional

 

F.   Kunjungan ke Rumah Baca di Tanggamus

Agenda ini adalah agenda rutin setiap sebulan sekali dari Forum Relawan Literasi Tanggamus (FRLT) dimana rekan-rekan relawan dalam sebulan sekalinya akan melakukan kunjungan sekaligus membawa buku untuk didonasikan kepada rumah baca yang sedang dikunjungi. Hal ini dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi antar relawan juga membantu pemasukan buku-buku dirumah baca tersebut. Selain sekedar kunjungan relawan juga membawa buah tangan untuk dibagikan kepada adik-adik yang sedang bermain, belajar dan berkunjung ke rumah baca.

             

 

G.    Ikut serta dalam peresmian rumah baca/perpustakaan desa

Setiap ada desa yang berencana akan membuka rumah baca/perpustakaan desa yang menghubungi relawan literasi Tanggamus maka setiap malam sebelum persmian akan diadakan nonton bareng (Nobar) hal ini pun langsung bekerjasama dengan BNN Tanggamus selain untuk memberantas buta aksara di Tanggamus kami pun ingin membantu Pemerintah Daerah untuk mencegah atau menjauhi anak muda juga generasi bangsa ini dari Narkoba sehingga cita-cita Bangsa Indonesia masuk kedalam jajaran negara Maju bisa tercapai. Selain melakukan peresmian dan Nobar keesokan paginya diadakan kegiatan membaca buku bersama juga bermain bersama adik-adik serta masyarakat setempat yang hadir diacara rumah baca baru tersebut.

Daftar Rumah Baca yang Tergabung di Forum Relawan Literasi Tanggamus

No.

Nama Rumah Baca

Pengelola

Status

1.

Pojok Baca Hidyatullah

Akhmadi Sumaryanto

Penasehat

 

2.

Rumah Baca Ceria

Roli Verdo

Ketua

3.

Komunitas Tanggamus Membaca

Zonizar

 

Wakil ketua

4.

Rumah Baca Umy Uchi

Suciati

Sekretaris I

 

5.

 

Rumah Baca Jalosi Sanak Negri

Tamar

Sekretaris II

6.

Rumah Baca Literasi Semendo

Raihani

Bendahara

 

7.

Rumah Baca Ibnu Sina

Eka Wahyu Safitri

Media Komunikasi I

8.

Rumah Baca Nurul Iman

Zulkarnain

Media Komunikasi II

9.

Rumah Baca El. Mumaza

Sugi Marta

Anggota

10.

Rumah Baca Pada Suka Pintar

Tasnim

Anggota

11.

Rumah Baca Smart

Jamila

Anggota

12.

Rumah Baca Berlian

Sri Winarni

Anggota

13.

Rumah Baca Generasi Biru

Herlina

Anggota

14.

Rumah Baca Pintar

Novi

Anggota

15.

Rumah Baca Ceria

Hari Saputra

Anggota

16.

Rumah Baca Literasi Semendo

Raihani

Anggota

17.

Rumah Baca Liberty

Herni Johan

Anggota

18.

Rumah Baca Alfalah

Taufiq

Anggota

19.

Rumah Baca Cak Nur

Nurhamid

Anggota

20.

Rumah Baca Way Jaha

Widodo

Anggota

21.

Rumah Baca Gubuk Pelangi

Nawa Yusti

Anggota

22.

Rumah Baca Iqro’

Yuli

Anggota

23.

Rumah Baca Radin Intan

Maulana

Anggota

24.

Lamban Baca Air Abang

Martono

Anggota

25.

Rumah Baca Mirzawan

Sarmini

Anggota

26.

Kedai Baca ZiaZhania

Zonizar

Anggota

27.

Pojok Baca Andi

Deswandi

Anggota

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

Budaya literasi akan membantu generasi muda dalam  menjalani kehidupan secara lebih baik, juga terhindar dari berita hoax yang kian hari kian menjamur. Maka dibutuhkan nya gerakan literasi sesuai amanah UU No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan Pasal 50 yang berbunyi  “Pemerintah dan pemerintah daerah memfasilitasi dan mendorong pembudayaan kegemaran membaca sebagaimana diatur dalam Pasal 48 ayat (1) sampai dengan ayat (4) dengan menyediakan bahan bacaan bermutu, murah dan terjangkau serta menyediakan sarana dan prasarana perpustakaan yang mudah diakses “. Atas dasar inilah rumah baca Ibnu Sina hadir ditengah kebutuhan anak-anak sekitar tentang referensi  sekolah juga untuk bisa memudahkan anak-anak bisa bermain sekaligus belajar bersama. Sehingga minat baca yang ada di pekon Kesugihan menjadi meningkat karena kesadaran akan membaca menjadi suatu kebutuhan bagi anak-anak atau juga generasi muda. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, 2010. Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta : Perpustakaan Nasional

Joyce, Bruce dan Marsha Weil. 1986. Models of Teaching. Third Edition. New Jersey: Prentice-Hall. Inc. Englewood Cliffs.

 

Suragangga, I Made Ngurah, 2017. Mendidik Lewat Literasi Untuk Pendidikan Berkualitas. Jurnal Penjaminan Mutu Lembaga Penjaminan Mutu : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

 

Sari, Jenitta Vaulina Puspita. 2015. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Ekonomi Sma Kelas XI Materi Ketenagakerjaan. Proseding Seminar Nasional UNY.

Comments

Popular posts from this blog

Dunia Lain

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum. Wr. Wb Hay hay hay semuanya, apa kabar 😃 Semoga baik-baiksss saja ya heee 😇 Oh ya kali ini, dedek mau nulis lagi ni keknya dah lama ini jari-jari gak nulis buat ngisi blog ecek-ecek ini   wkwkwkwk 😝 Tapi,klo seandainya nanti tulisan dedek ini ada salahnya mohon beri   kritik dan sarannya ya, jangan tinggalkan daku dalam kubang kesalahan terus menerus wkwkwk 😓   tapi klo mau ninggalin calon imam buat dedek mah gak apa-apa gk muluk-muluk kok tipenya heee dikira TV, yang pasti mah 5 waktu gak pernah tinggal terus gak malesan dah itu aja dulu wkwkwk, eh kok ya malah curcol maafkeun dedek ya Netizennn   heeeee 😂😄 “Ruang-Waktu Ekstra Isra’ Mi’raj” Dulu, disaat malam 27 Rajab tahun   dukacita ( amul hazn) tepatnya 622 Masehi ada Nabi yang melakukan suatu perjalan dimalam hari,yang ditemani langsung oleh malaikat Jibril. Perjalanan Nabi ini sungguh diluar akal nalar manusia dan merupakan suatu perjalanan yang sangat unik

REFLEKSI PEMUDA HITS ZAMAN NOW

"REFLEKSI PEMUDA HITS ZAMAN NOW" Belakangan ini bangsa Indonesia mengalami krisis Akhlak dan Aqidah . Banyak diantara kita sudah tidak lagi mengingat tujuan utama kenapa AllAh Swt. Menciptakan kita di muka bumi ini . Menjadikan Cafe, Bar, narkoba, sabu dan kawannya sebagai obat pelebur kebahagiaan, HP sebagai Tuhan, daan pacaran sebagai hal yang wajar. Ketika hati telah jauh dari Iman maka kehancuran bangsa akan segera ditimpakan oleh Allah Swt. Ada seorang ulama yang mengatakan bahwa tampilnya kebaikan umat tergantung pada akhlak pemudanya. Pemuda adalah subjek yang memegang peranan   penting didalam keberlangsungan hidup masyarakat .  Pemuda dan Mahasiswa Tanggamus Sebagian pemuda saat ini sukanya hanya pesta pora, hedonisme, individualis, dan menjadikaan tempat diskusi hanya sebagai ajang unjuk gigi, bersama namun sibuk dengan Tuhannya sendiri. Inilah wajah pemuda zaman now. Tidak lagi punya etika, tata krama, dan sopan santun dan hingga tak disadarinya b

Bandar Negeri Semuong simpan benda abad XVI

  REVITALISASI MUSEUM  KEKHATUAN   SEMAKA (Diajukan untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Inovasi Teknologi Tepat Guna Kabupaten Tanggamus) Oleh : Eka Wahyu Safitri 1511090039 JURUSAN : PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1440 H/201 9 M Abstrak             Museum Sanggi Unggak Keratuan Semaka terletak di Pekon Sanggi Unggak. Pekon Sanggi Unggak di Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus. melakukan pengumpulan bahan-bahan wawancara, kemudian melakukan wawancara serta dokumentasi-dokumentasi baik berupa gambar maupun video yang berkaitan dengan Museum Kekhatuan Semaka, setelah itu melakukan pembuatan film pendek atau vlog dan tidak lupa membuat akun-akun media sosial, setelah semuanya selesai yang terakhir adalah dengan membagikan link-link dari media sosial tentang Museum Kekhatuan Semaka agar diketahui oleh khalayak ramai terutama masyarakat Tanggamus Taya